LPK AIMTRAICE INDONESIA BEKERJA SAMA DENGAN BAPELKES KEMENKES CIKARANG

Cikarang, Jawa Barat – Untuk mengawali program kerja sama dengan Bapelkes Cikarang, LPK Aimtraice Indonesia melakukan kunjungan dalam rangka diskusi tahap awal, yang diselenggarakan di Kantor Bapelkes Cikarang pada Kamis, 25 Juli 2024.
Pada tahap awal pembukaan diskusi, apt. Walid Adriansyah, S.Farm selaku pimpinan LPK Aimtraice Indonesia menyampaikan bahwasanya bentuk kerja sama ini kedua belah pihak menjadi fasilitator dalam program-program pelatihan yang akan dilaksanakan.
Hal ini bertujuan agar kedua belah pihak tentunya bisa berkontribusi untuk saling memberikan feedback dan benefit sebagai wadah pelatihan yang dikenal baik dan kompeten bagi para peserta, terutama para tenaga kesehatan, fasilitator puskesmas, dan masyarakat umum.
Rencananya program pelatihan yang akan dilaksanakan adalah program-program pelatihan kesehatan dan herbal yang sudah menjadi ciri dan nilai utama Aimtraice Indonesia yang sesuai dengan kurikulum Kemenkes RI. Beberapa program yang akan dicanangkan di antaranya adalah; Pelatihan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO), Pelatihan Asuhan Mandiri Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Akupresur bagi Fasilitator Puskesmas, serta Pelatihan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat.
Dalam diskusi tersebut turut hadir Agus Purwo Kartiko, S.Sos selaku Kepala Bapelkes Cikarang yang menyatakan bahwa “fokus utama pelatihan kesehatan yang ada di Bapelkes Cikarang menitik beratkan pada pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan tujuan untuk melestarikan kembali TOGA terutama di lingkungan masyarakat sebagai bahan obat tradisional dalam kehidupan sehari-hari.”
Urgensi serupa juga disampaikan oleh apt. Sudrajat Sugiharta, M.Farm, selaku trainer Akupresur dan Herbalist Aimtraice Indonesia menyatakan bahwa karena tidak ada upaya yang jelas mengenai pemanfaatan TOGA, akhirnya banyak TOGA yang tidak dimanfaatkan dan menjadi sampah yang dibakar.
Berangkat dari permasalahan tersebut, hal ini menjadi pertimbangan Aimtraice Indonesia untuk memanfaatkan kembali TOGA melalui program pelatihan yang nantinya akan dilaksanakan oleh Aimtraice Indonesia bersama Bapelkes Cikarang.
Selain itu, Pak Dicky selaku perwakilan kemitraan Bapelkes Cikarang berharap melalui program kerja sama ini nantinya dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas dan profitable untuk kedua belah pihak terutama untuk pengembangan pelatihan dibidang TOGA.
Adapun di akhir kegiatan, Walid Adriansyah juga menyampaikan hal serupa, bahwa melalui program kerja sama ini harapannya untuk Aimtraice Indonesia tentunya dapat dikenal menjadi pusat lembaga utama bagi pelatihan-pelatihan khususnya herbal di Indonesia.
Beliau juga menambahkan bahwa untuk mengembangkan skill yang lebih kompeten, para alumni Aimtraice tidak sekedar mendapatkan ilmu saja, tetapi juga dapat menghasilkan karya sebagai hasil terbaik dari pelatihan yang diikuti misalnya sebagai herbalpreneur.
“Banyak dari para alumni kami pada akhirnya memiliki pandangan yang lebih luas tentang herbal, khususnya jamu tradisional, misalnya dengan menjadi pengusaha jamu dan ikut serta dalam budidaya jamu sebagai produk unggulan kesehatan. Itulah yang ingin kami kembangkan.” tutup Walid.
