Rahasia Sukses Apotek: Layanan Prima dan Profit Maksimal di Era Kompetisi

Admin 12 Feb 2025 11:54
header-img

Berdasarkan Permenkes nomor 73 tahun 2016 ‘apotek’ adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker, sedangkan apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.

Secara umum, apotek biasa disebut sebagai sarana pelayanan kefarmasian yang menyediakan obat maupun alat-alat kesehatan dengan kualitas serta keamanan yang terjamin.(1)

Standar pelayanan kefarmasian di apotek merupakan dasar dalam pelayanan apotek dan sebagai tolak ukur yang dipergunakan menjadi pedoman bagi tenaga kefarmasian-dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. 

Dengan demikian berdasarkan penjelasan diatas maka apotek atau pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan yang bertanggung jawab langsung kepada pasien yang berhubungan dengan sediaan farmasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.(2)

Di era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, industri farmasi, khususnya sektor apotek, menghadapi tantangan yang kompleks. 

Apotek tak lagi sekadar tempat menjual obat, tetapi telah bertransformasi menjadi pusat layanan kesehatan yang vital bagi masyarakat. 

Dalam konteks ini, kesuksesan sebuah apotek tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan obat dan harga yang kompetitif, tetapi juga oleh kemampuan untuk memberikan pelayanan prima yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan.

Munculnya jaringan apotek besar, apotek daring, dan toko obat modern menuntut apotek independen untuk berinovasi dan beradaptasi agar tetap relevan dan berdaya saing. 

Pelanggan semakin cerdas dan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap kualitas pelayanan. Mereka tidak hanya mencari obat, tetapi juga informasi yang akurat, konsultasi yang profesional, dan pengalaman yang menyenangkan.

Oleh karena itu, apotek yang sukses adalah apotek yang mampu memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui pelayanan yang personal, cepat, dan efisien. 

Pelayanan prima menjadi kunci untuk membangun loyalitas pelanggan, menciptakan pelayanan positif, dan pada akhirnya meningkatkan profitabilitas apotek.

Bicara soal pelayanan prima pada apotek, dalam mewujudkan adanya pelayanan prima memerlukan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu pegawai atau apoteker yang memiliki skill, kemampuan dan attitude yang mumpuni yang bisa memberikan pelayanan prima, terutama ketika berhadapan langsung dengan pasien sebagai pelanggan.(3)

Kehadiran apoteker ini diharapkan mampu memberikan keputusan yang tepat untuk setiap masalah di apotek serta dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat, misalnya dalam memberikan pelayanan informasi mengenai ketepatan penggunaan obat yang aman dan rasional. 

Dengan demikian maka  pelayanan prima bertujuan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, meningkatkan penjualan produk dan jasa perusahaan serta meningkatkan pendapatan perusahaan.

Selain pelayanan prima, pengelolaan bisnis yang efisien juga merupakan faktor penting dalam mencapai profit maksimal dalam pengelolaan apotek.

Berikut merupakan 4 Trik Jitu Meningkatkan Omzet Apotek versi Farmacare(4) untuk mencapai profit maksimal : 

  1. Cari tahu skor/nilai pengelolaan bisnis apotek Anda
  2. Meminimalisir potensi kerugian bisnis apotek
  3. Meningkatkan laju penjualan
  4. Memaksimalkan perputaran stok barang yang efektif

Apotek perlu memiliki sistem manajemen yang baik, mulai dari pengelolaan stok obat, keuangan, hingga sumber daya manusia yang berkualitas.

Efisiensi operasional dan pengendalian biaya, memungkinkan apotek untuk menawarkan harga yang bersaing tanpa mengorbankan kualitas pelayanan.

Di bawah ini merupakan Cara Efisien Mengelola Bisnis Apotek yang Sukses untuk mencapai profit maksimal : 

  1. Manajemen Stok Obat yang Efektif, meliputi : perencanaan stok yang akurat, pengelolaan persediaan yang optimal, dan kerjasama dengan pemasok.
  2. Peningkatan Efisiensi Operasional, meliputi : tata letak apotek yang efisien, otomatisasi proses dengan sistem digitalisasi teknologi, dan peningkatan pelatihan SDM terkait dengan farmasi/kesehatan.
  3. Manajemen Keuangan yang Cermat, meliputi : pencatatan keuangan yang rapi, pengendalian biaya yang efektif, dan evaluasi kinerja keuangan.
  4. Pemasaran yang Efektif, meliputi : promosi yang tepat sasaran, pemanfaatan media sosial untuk promosi, dan pelayanan pelanggan yang memuaskan.

Melalui pemahaman yang komprehensif tentang kedua aspek ini, diharapkan apotek dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesehatan masyarakat.

Sumber  : 

  1. Siwi, Mayang Aditya Ayuning. “Gambaran Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Arjasa Kota Malang”. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti. Vol.8, No.2 (2020)
  2. Musdalipah, Muh. Syaiful Saehu dan Asmiati. “Analisis Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Tosiba Kabupaten Kolaka”. Akademi Farmasi Bina Husada Kendari. Vol. 6 No.2 (2017)
  3. Sudarwati. “Kegiatan Pelaksanaan Layanan Prima di Apotek Sana Farma”. Skripsi DIII. Fakultas Ekonomi, Universitas Semarang, 2020.
  4. Farmacare.id. “4 Trik Jitu Tingkatkan Omzet Apotek Biar Makin Cuan.” Diakses dari https://www.farmacare.id/4-trik-jitu-tingkatkan-omzet-apotek-biar-makin-cuan (pada 12 Februari 2025, pukul 11.00 WIB)

Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.